Insomnia,- Insomnia adalah sulit tidur atau tetap tertidur. Kondisi ini adalah salah satu dari kondisi yang umum dan banyak dikeluhkan. Dengan kondisi ini anda biasanya tetap terbangun dan tidak merasa segar. Insomnia dapat mempengaruhi tidak hanya energy dan suasana hati, tetapi juga kesehatan anda, performa kerja dan kualitas hidup.
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
Kebutuhan tidur bervariasi pada setiap orang. Banyak orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tujuh sampai delapan jam. Lebih dari satu dari tiga orang dewasa terkadang memiliki insomnia kronis.
GEJALA
Gejala insomnia antara lain:
• Sulit tidur pada malam hari
• Terbangun saat malam hari
• Bangun terlalu awal
• Tidak merasa segar setelah bangun tidur
• Lelah atau mengantuk saat siang hari
• Mudah marah, depresi atau gelisah
• Sulit memusatkan perhatian
• Meningkatnya risiko kesalahan dan kecelakaan
• Sakit kepala
• Gejala gastrointestinal
Penyebab & Faktor Resiko
Penyebab
Insomnia paling sering disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti kondisi medis yang menyebabkan nyeri atau penggunaan zat yang mempengaruhi tidur. Penyebab umum insomnia antara lain:
• Stress
• Gelisah
• Depresi
• Obat tertentu yang menyebabkan masalah tidur
• Kafein, nikotin dan alkohol
• Kondisi medis tertentu
• Perubahan dalam lingkungan sekitar atau jadwal kerja
• Kebiasaan tidur yang kurang
• “Belajar” insomnia, seperti menonton atau membaca sampai larut malam
• Makan terlalu banyak makanan di malam hari
Resiko
Resiko terkena insomnia membesar jika:
• Wanita dua kali lebih besar kemungkinannya mengalami insomnia. Perubahan hormon saat siklus dan menopause memainkan peran
• Berusia lebih dari 60 tahun
• Mengalami gangguan kesehatan mental
• Mengalami stress
• Bekerja pada malam hari
• Mengalami perjalanan jauh
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.
Pengobatan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik
.
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi hipnosis atau hipnoterapi.
Semoga bermanfaat informasi tentang insomnia. Terima kasih atas perhatiannya. :)
0 comments:
Post a Comment